Sabtu, 09 Juni 2012

NOSTALGIA ( Cerpen )

Cuaca panas diledakkan oleh teriakan seorang ibu dari sebuah halte bis.
“  Jambret!” Teriaknya. Ibu itu setengah gila, meronta-ronta, melompat-lompat.
Orang-orang terperangah, lirik kiri- kanan, mencari-cari. Ya, pak Polisi gagah datang, pistol mendongak.
” Jambret….!” Ibu itu menunjuk-nunjuk, seseorang berlari kencang membawa sebuah tas kulit. Pak Polisi gagah itu pun mengejarnya. Pistol mulai keluar, diacungkan.
” Berhenti….!” Duarrrr….suara pistol meledak. Udara belah.
Jambret  sial sialan itu berhenti. Pasti. Takut.
” Angkat tangan…! Buka topengmu goblok!”
Penjambret sial sialan itu mengangkat tangan, membuka topeng.
” Kkkkkkkkau!” Tunjuk pak Polisi gagah..” Ahaa….kau si Juned! Sahabat lamaku!?”
” Halah…Kkkkkau si Safri…sahabat  lamaku!”
” Sini biar kuambil tas kulit itu!”
Kemudian mereka berpelukkan, sahabat lama yang sudah puluhan tahun tidak jumpa. Tas kulit diberikan kepada si ibu. Si ibu bukan main memberi hormat dan salam secara berlebihan kepada pak Polisi gagah.
” kau..ikut aku ke kantor Polisi…Juned!”
” Oke….!”
Di kantor polisi JUned mendapat perlakuan istimewa. Ia dikurung dalam kerangkeng khusus, diberi fasilitas istimewa, ada kamar mandinya, ada kasur empuknya, membuat tahanan lain iri kepadanya.
” Sahabat…besok pengadilanmu akan dilaksanakan…!”
” Oke, sahabat lamaku!” Bukan main bahagianya Juned.
Ruang pengadilan biasa-biasa saja, karena kasus nya bukan kasus selebritis. Pengacara Juned namanya si Paruntungan Hasibuan , masih sama, sahabat lama si Juned..
Pak Hakim masuk.
” Oalaaaaa……!” Mata Pak Hakim yang sifit itu terbelalak tajam ketika melihat terdakwa. ” Kkkkkau…si Juned…Sahabat Lamaku…!”
” Halahhh….kau…si Norman, sahabat Lamaku…!”
” Lama kita tak bersua ya?”
” Ya, memang cukup lama, Kau si Paruntungan Hasibuan!” Pak Hakim menunjuk pengacara si Juned. Pak polisi gagah pun masuk, datang agak telat memang,ingin menyaksikan jalannya pengadilan.
” Haaa? Kkkkkau….si Jefrii…!?” Teriak Pak Hakim kegirangan.
Pada akhirnya ruang sidang itu dipenuhi oleh gelak tawa dan pembicaraan masa lalu. Kenangan. Masa-masa SMA.
” Nostalgia…SMA kitaaaaaa…..!” Teriak mereka, sambil memukul-mukulkan palu pada meja.

Tidak ada komentar: